Jumat, 21 November 2014

JUMLAH KEMISKINAN PENDUDUK JAWA BARAT

Jumlah penduduk miskin (penduduk yang berada dibawah Garis Kemiskinan) di Jawa Barat pada bulan September 2013 sebesar 4.382.648 orang (9,61persen). Dibandingkan dengan bulan Maret 2013 sebesar 4.297.038 orang (9,52 persen), jumlah penduduk miskin bulan September 2013 mengalami kenaikan sebesar 85.610 orang (0,09 persen). Jumlah penduduk miskin bulan September 2013 untuk daerah perkotaan sebanyak 2.626.162 orang (8,69 persen terhadap jumlah penduduk perkotaan) sedangkan di daerah perdesaan sebanyak 1.756.486orang (11,42 persen terhadap total penduduk perdesaan). Dalam kurun waktu enam bulan terakhir persentase penduduk miskin yang tinggal di daerah pedesaan turun sebesar 0,17 persen sedangkan di daerah perkotaan naik 0,25 persen. Secara absolut selama  periode Maret 2013 – September 2013, penduduk miskin di pedesaan berkurang 39.551 orang sementara di perkotaan naik sebanyak 125.161 orang.  Garis kemiskinan Jawa Barat bulan September 2013 sebesar Rp. 276.825,- atau mengalami peningkatan sebesar 9,64 persen dibandingkan dengan garis kemiskinan bulan Maret 2013 (Rp. 252.496,-). Untuk daerah perkotaan garis kemiskinan bulan September 2013 sebesar Rp. 281.189 atau naik 8,76 persen dari kondisi Maret 2013 sebesar Rp. 258.538. Garis kemiskinan di daerah perdesaan mengalami peningkatan yang lebih tinggi yaitu 11,33 persen menjadi sebesar Rp. 268.251 dibandingkan dengan kondisi Maret 2013 yaitu sebesar Rp. 240.945,- Peranan komoditi makanan terhadap garis kemiskinan masih jauh lebih besar dibandingkan peranan komoditi bukan makanan (perumahan, sandang, pendidikan, dan kesehatan). Sumbangan Garis Kemiskinan Makanan (GKM) terhadap Garis Kemiskinan (GK) sebesar 70,02 persen untuk daerah perkotaan. Sedangkan di daerah pedesaan sebesar 75,62 persen. Secara total peranan komoditi makanan terhadap GK adalah sebesar 71,85 persen. Pada periode Maret 2013 - September 2013 Indeks Kedalaman Kemiskinan (P1) dan Indeks Keparahan Kemiskinan (P2) sama-sama menunjukkan kecenderungan mengalami penigkatan. Ini mengindikasikan bahwa rata-rata pengeluaran penduduk miskin cenderung makin menjauh dari garis kemiskinan. Indeks Kedalaman Kemiskinan naik dari 1,321 pada keadaaan Maret 2013 menjadi 1,653 pada keadaaan September 2013 sedangkan Indeks Keparahan Kemiskinan (P2) menunjukkan kenaikandari 0,303 pada keadaan Maret 2013 menjadi 0,442 pada keadaaan September 2013.

 Sumber : BRS BPS Jawa Barat/ http://pusdalisbang.jabarprov.go.id/pusdalisbang/beritastatistik-45.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar